Apa Saja Kategori Makanan Hewan Peliharaan?
Bagi pemilik hewan peliharaan, hewan peliharaan sudah seperti anggota keluarga, dan mereka ingin memberikan lingkungan hidup dan makanan terbaik. Industri hewan peliharaan saat ini berkembang pesat, dan makanan hewan peliharaan juga beragam, jadi Anda harus berhati-hati saat memilih makanan hewan peliharaan.

1. Makanan Anjing Kering
Mengandung 10% hingga 12% air, memiliki nilai gizi tinggi, mudah disimpan dalam jangka panjang, bergizi dan higienis, ekonomis, serta berfungsi memperkuat gusi dan daya gigit. Umumnya, makanan anjing kering yang beredar di pasaran termasuk dalam kategori ini.
2. Makanan Anjing Kaleng Basah
Mengandung 75% hingga 80% air, dan nilai gizinya relatif tidak merata, tetapi rasanya cukup enak. Setelah kaleng dibuka, sebaiknya segera habiskan atau simpan di lemari es. Tentu saja, harganya lebih mahal, seperti halnya berbagai macam makanan kaleng dan kotak makan siang yang memukau.

3. Makanan Anjing Lembut (Semi-Kering)
Mengandung 20% hingga 28% kelembapan, dan nutrisinya cukup seimbang. Namun, jika tidak didinginkan setelah dibuka, masa simpannya tidak akan lama. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang lezat memang cocok untuk dikonsumsi, tetapi biaya konsumsinya lebih tinggi.
4. Camilan Anjing
Makanan tambahan yang mengandung 15% hingga 60% kadar air, dengan variasi yang luas dan palatabilitas yang baik, memiliki daya tarik khusus, dan memiliki nilai gizi yang berbeda-beda. Makanan tambahan ini tidak dapat digeneralisasi. Makanan tambahan ini harus disimpan dengan benar setelah dibuka, dan harganya jauh lebih mahal. Seperti berbagai camilan anjing berbahan daging kering, camilan anjing untuk mengunyah gigi, biskuit anjing, camilan anjing beku-kering, dll.

Kandungan Nutrisi Makanan Hewan Peliharaan
Standar Makanan Hewan Peliharaan mencakup beberapa aspek seperti air, protein, lemak kasar, abu kasar, serat kasar, ekstrak bebas nitrogen, mineral, elemen jejak, asam amino, vitamin, dll. Di antaranya, abu kasar merupakan kandungan non-nutrisi, sedangkan serat kasar memiliki efek merangsang motilitas gastrointestinal. Desain dan pembuatan makanan hewan peliharaan harus dipandu oleh ahli nutrisi hewan peliharaan yang ahli dalam nutrisi hewan peliharaan. Standar makanan hewan peliharaan yang ilmiah dan masuk akal harus diformulasikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi hewan peliharaan berdasarkan berbagai tahap pertumbuhan, kondisi fisik, musim, dan aspek lain dari hewan peliharaan. Saat membeli dan menggunakan makanan untuk hewan peliharaan, makanan tersebut harus dipilih sesuai dengan karakteristik fisiologis dan tahap pertumbuhan hewan peliharaan itu sendiri, serta disesuaikan dan diberikan secara wajar.
Apa yang Tidak Boleh Dimakan Hewan Peliharaan? Waspada, Makanan Ini Tidak Cocok untuk Hewan Peliharaan
1. Anggur dan Kismis
Di antara Buah-buahan, Anggur Beracun Bagi Anjing, Dan Kismis Juga Sama, Jadi Jangan Berikan Anggur Kepada Anjing Anda di Rumah Untuk Menghindari Kecelakaan.

2. Permen Karet
Xylitol dalam permen karet adalah pemanis. Ketika anjing memakannya, kadar gula darahnya akan meningkat. Pada saat ini, pelepasan insulin dapat menurunkan gula darah, tetapi tubuh anjing harus dijaga agar tetap tinggi. Setelah gula darahnya turun, ia mudah mati.
3. Cokelat
Orang yang memelihara hewan peliharaan harus tahu bahwa cokelat sama sekali tidak cocok untuk kucing dan anjing. Kandungan teobromin di dalamnya dapat menyebabkan keracunan, disertai muntah, kejang, demam, dan gejala lainnya, dan kasus yang parah dapat menyebabkan kematian.
4. Telur Mentah
Telur mentah memiliki nilai gizi tertentu. Beberapa pemilik akan memberikannya kepada hewan peliharaan mereka. Namun, meskipun dapat dimakan, ada risikonya. Telur mentah mengandung Salmonella, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan kulit pada kucing.

5. Bawang Merah dan Bawang Putih
Makanan seperti bawang bombai, jahe, dan bawang putih tidak baik untuk kucing dan anjing. Kandungan bawang bombai dan bawang putih dapat merusak sel darah merah dalam tubuh, dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kegagalan organ.
6. Jamur
Saat mengajak hewan peliharaan Anda jalan-jalan, berhati-hatilah agar hewan peliharaan Anda tidak sengaja memakan jamur liar di pinggir jalan. Beberapa jamur liar beracun dan harus dihindari demi alasan keamanan.
7. Alkohol
Alkohol dalam alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ hewan peliharaan, dan tingkat dampaknya ditentukan oleh bentuk tubuh hewan peliharaan. Dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan koma, kejang, dan bahkan kematian.
8. Kacang-kacangan
Makanan yang mengandung kacang-kacangan, terutama kacang macadamia, kemungkinan besar berdampak pada kucing dan anjing. Memakannya dapat menyebabkan sakit perut atau demam. Berhati-hatilah agar tidak memakannya secara tidak sengaja.
9. Alpukat
Orang yang memelihara burung, kelinci, dan kuda harus berhati-hati agar tidak membiarkan mereka memakan alpukat, karena kandungan persin dalam alpukat dapat menyebabkan masalah jantung, kesulitan bernapas, diare, muntah, palpitasi, dan sebagainya.
10. Kafein
Kafein dalam kopi, seperti alkohol, dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut pada hewan peliharaan, disertai gejala muntah, dan pada kasus yang parah, kejang dan gagal jantung.
11. Susu
Mungkin semua orang berpikir susu adalah makanan yang relatif aman dan memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga sering diberikan kepada hewan peliharaan. Namun, kenyataannya, kucing tidak toleran terhadap laktosa, dan beberapa kucing masih mengalami gejala diare setelah minum susu.

Waktu posting: 03-Jun-2024