Apakah Palatabilitas Makanan Hewan Peliharaan Penting, Atau Nutrisi Yang Lebih Penting?

2

Palatabilitas makanan hewan peliharaan memang penting, tetapi kebutuhan nutrisinya tetaplah yang utama. Namun, mengutamakan nutrisi daripada rasa bukan berarti rasa (atau palatabilitas) tidak relevan. Makanan paling bergizi di dunia pun tidak akan bermanfaat jika anjing atau kucing Anda tidak memakannya.

Realitas, Menurut Angka Penjualan yang Dihimpun oleh Perusahaan Riset Industri Hewan Peliharaan Terkemuka dan Dilaporkan dalam Majalah Petfood Industry: Anjing dan Kucing di AS Rupanya Menyukai Kibble Rasa Ayam dan Makanan Kaleng, Setidaknya Itulah Rasa yang Paling Sering Dibeli Pemiliknya.

Di Lorong Makanan di Toko Hewan Peliharaan Lokal Anda di Seluruh AS, Ada Puluhan Jenis dan Rasa Makanan Kaleng yang Mungkin Membuat Anda Penasaran Tentang Seperti Apa Rasa Makanan Hewan Peliharaan.

Dengan begitu banyaknya variasi di rak-rak toko, bagaimana Anda memutuskan apa yang akan dibeli? Bagaimana perusahaan makanan hewan peliharaan menentukan varian rasa yang akan mereka buat?

Sementara perusahaan makanan hewan peliharaan memilih berdasarkan pemenuhan kebutuhan nutrisi, perusahaan makanan hewan peliharaan memprioritaskan kebutuhan dan bahan baku, ujar Mark Brinkmann, Wakil Presiden Operasional Diamond Pet Foods. "Kami selalu mengamati tren dalam kategori terkait, seperti makanan manusia, dan mencari cara untuk memasukkannya ke dalam makanan hewan peliharaan. Misalnya, asam lemak omega-3, glukosamin dan kondroitin, probiotik, daging panggang atau asap adalah konsep-konsep dalam makanan manusia, yang telah kami terapkan dalam makanan hewan peliharaan kami."

3

Kebutuhan Nutrisi Adalah yang Utama

Ahli Nutrisi Hewan dan Dokter Hewan di Diamond Pet Foods Selalu Mengutamakan Nutrisi, Bukan Rasa, Saat Merumuskan Makanan untuk Anjing dan Kucing. "Banyak zat aditif penambah rasa, seperti zat pencernaan atau perasa, digunakan untuk membujuk hewan peliharaan memilih satu makanan daripada yang lain, yang memberikan nilai gizi terbatas pada formula tersebut," kata Brinkmann. "Harganya juga mahal, menambah biaya yang harus dibayar pemilik hewan peliharaan untuk makanan hewan peliharaan." Namun, penekanan pada nutrisi daripada rasa bukan berarti rasa (atau kelezatan) tidak penting. Makanan paling bergizi di dunia pun tidak akan bermanfaat jika anjing atau kucing Anda tidak memakannya.

Itu

Apakah Anjing dan Kucing Memiliki Indra Perasa?

Manusia memiliki 9.000 kuncup pengecap, sementara anjing dan kucing memiliki sekitar 1.700 kuncup pengecap. Ini berarti anjing dan kucing memiliki indera perasa yang jauh lebih lemah daripada kita. Meskipun demikian, anjing dan kucing memiliki kuncup pengecap khusus untuk mengecap makanan dan bahkan air, sementara kita tidak. Anjing memiliki empat kelompok kuncup pengecap yang umum (manis, asam, asin, dan pahit). Sebaliknya, kucing tidak dapat merasakan rasa manis, tetapi mereka dapat merasakan hal-hal yang tidak dapat kita rasakan, seperti Adenosin Trifosfat (ATP), senyawa yang menyediakan energi dalam sel hidup dan menandai keberadaan daging.

4

Aroma dan tekstur makanan, yang terkadang disebut "rasa di mulut", juga dapat memengaruhi indra perasa anjing dan kucing. Faktanya, 70 hingga 75 persen kemampuan kita untuk merasakan sesuatu berasal dari indra penciuman, yang merupakan kombinasi rasa dan aroma yang menciptakan rasa. (Anda dapat menguji konsep ini dengan menutup hidung sambil menggigit makanan lagi. Saat Anda menutup hidung, bisakah Anda merasakan makanannya?)

Dari Pengujian Palatabilitas Hingga Riset Konsumen

Selama puluhan tahun,Produsen Makanan Hewan PeliharaanTelah menggunakan Uji Palatabilitas Dua Mangkuk untuk menentukan makanan yang disukai anjing atau kucing. Selama pengujian ini, hewan peliharaan akan diberikan dua mangkuk makanan, masing-masing berisi makanan yang berbeda. Para peneliti mencatat mangkuk mana yang dimakan anjing atau kucing terlebih dahulu, dan berapa banyak makanan yang mereka makan.

5

Semakin banyak perusahaan makanan hewan peliharaan yang beralih dari uji palatabilitas ke riset konsumen. Dalam sebuah studi konsumen, hewan peliharaan diberi satu makanan selama dua hari, diikuti dengan diet rasa segar selama satu hari, dan kemudian makanan lain selama dua hari. Ukur dan bandingkan konsumsi setiap makanan. Brinkmann menjelaskan bahwa studi konsumsi merupakan cara yang lebih andal untuk mengukur penerimaan hewan terhadap makanan dibandingkan preferensi hewan. Studi palatabilitas adalah konsep yang digunakan di toko kelontong untuk menghasilkan klaim pemasaran. Seiring orang-orang secara bertahap beralih ke makanan alami, kebanyakan makanan tersebut tidak selezat makanan cepat saji, sehingga mereka tidak lagi rentan terhadap "rasa yang lebih baik" seperti yang diklaim oleh pemasaran.

Kelezatan makanan hewan peliharaan selalu menjadi ilmu yang rumit. Perubahan cara pandang orang Amerika terhadap hewan peliharaan sebagai anggota keluarga telah mempersulitPembuatan Makanan Hewan PeliharaanDan Pemasaran. Itulah sebabnya pada akhirnya produsen makanan hewan peliharaan menciptakan produk yang tidak hanya menarik bagi anjing dan kucing Anda, tetapi juga bagi Anda.

6


Waktu posting: 25-Apr-2023